Sejarah konsep atau istilah revolusi mental, dapat ditelusuri jejaknya. Revolusi Mental erat kaitannya
dengan salah satu konsep dasar yang diperkenalkan melalui pidato kenegaraan Presiden pertama RI Sukarno
pada upacara peringatan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1962 dengan apa yang
dinamakan Trisakti. Dalam pidato tersebut, Presiden pertama Indonesia menyebut
dan berpendapat bahwa Indonesia harus melewati tahapan revolusi lagi. Bahwa,
bahkan setelah muncul menang dalam perjuangan revolusi fisik, revolusi mental,
sosial ekonomi, dan budaya belum dimenangkan. Jadi revolusi mental adalah tantangan yang akan dihadapi bangsa
Indonesia dalam mengubah cara berpikir dan mengadopsi bentuk-bentuk baru dari
pikiran.
Bahasan lengkap mengenai revolusi mental ala Bung Karno dapat dibaca di sini http://www.berdikarionline.com/revolusi-mental-ala-bung-karno/
Bahasan lengkap mengenai revolusi mental ala Bung Karno dapat dibaca di sini http://www.berdikarionline.com/revolusi-mental-ala-bung-karno/
Sebuah contoh utama dari ini dapat ditemukan dalam
tulisan-tulisan wartawan Mochtar Loebis, pada tahun 1972, suara-suara yang menyerukan perubahan. Bahwa masyarakat Indonesia harus bergerak dari kungkungan pikiran dan mendorong suatu kebebasan kreatif.
Contoh lain dari revolusi mental juga dapat ditemukan di Koentjaraningrat
(1974), dimana teori sosial canggih diperlukan orang untuk mengadopsi budaya
yang bisa dianggap sebagai "berorientasi masa depan." Sebuah
pandangan hidup yang bernilai tinggi akan ditempatkan pada prestasi melalui
kerja. Nilai-nilai yang membuat mereka lebih percaya diri pada kemampuan mereka
sendiri. Nilai-nilai seperti disiplin pribadi dan kemauan untuk mengambil
tanggung jawab untuk diri mereka sendiri dan kehidupan mereka sendiri.
Pada tahun 1997 pemimpin Islam moderat, KH. Mustafa Bisri, yang
lebih dikenal sebagai Gus Mus, menulis sebuah artikel majalah di mana ia
berbicara tentang perlunya untuk mengubah cara orang berpikir. Gus Mus
mengatakan bahwa Indonesia masih membutuhkan revolusi mental, sehingga warga
negara Indonesia yang masih berada di pola pikir kolonial bisa berhasil
merevolusi budaya mereka, cara hidup mereka, dan pola pikir mereka.
Diadopsi oleh Malaysia
Pandangan Bung Karno dan filsafatnya sangat mempengaruhi
pemikiran pemimpin negara negara Asia
Tenggara lainnya. Khususnya di Malaysia di mana salah satu pendiri negara
tersebut, Tun Abdul Razak pada tahun 1968, memajukan cara-cara revolusioner
dalam cara berpikir. Pikiran-pikiran ini
kemudian dimasukkan ke dalam tindakan oleh Senu Abdul Rahman, kepala Gerakan
Pemuda UMNO pada waktu itu, dalam sebuah buku “ mesin revolusi mental “ di
Malaysia.
Sejarah Revolusi Mental
14 Juli 1789 adalah tanggal penting dalam sejarah
revolusioner dunia , pada hari itu revolusioner
Prancis menyerbu penjara terkenal Bastille dan membebaskan para tahanan.
Revolusi Perancis kemudian memperkenalkan perubahan radikal dalam hampir setiap
sendi bidang kehidupan, termasuk cara orang Eropa berpikir dan bahkan dunia.
Dalam hal mentalitas, Revolusi Perancis membawa perubahan
luas ke dunia dengan penyebaran pemikiran liberal, demokrasi, dan nasionalisme.
Selama periode waktu yang sama, Revolusi Industri itu membawa perubahan sosial
dan ekonomi ke Eropa.
Revolusi tersebut
berhasil dalam menghilangkan feodalisme di Eropa, memperluas pendidikan dan
memperluas kesempatan bagi seluruh penduduk. Ini perluasan pendidikan meningkat
pengakuan hak asasi manusia (HAM). Revolusi dari abad ke-18 Eropa meninggalkan
warisan bagi seluruh dunia dalam hal mengubah bentuk pemikiran.
Salah satu yang paling mempengaruhi bentuk-bentuk revolusi tersebut berasal dari
Karl Marx yang diekstrak menjadi konsep revolusi mental yaitu berusaha
menghilangkan bentuk-bentuk belenggu pikiran masyarakat yang bersifat dogmatis.
Pada tahun 1919, Rusia memulai percobaan dengan paham Marxisme,
Joseph Stalin mengambil revolusi dalam pemikiran bahwa Marxisme ditawarkan ke
tingkat berikutnya dengan menawarkan teori revolusi dua tahap. Di mana revolusi
komunis akan direalisasikan pertama kemudian orang bisa "merevolusi "
dalam hal budaya mereka dan cara berpikir. Teori Stalin itu mudah diadopsi oleh
gerakan sosialis di Amerika Tengah dan Selatan.
Dalam dunia modern ...
Dalam dunia modern, ide-ide revolusi mental yang telah
diungkapkan oleh John. W. Taylor, seorang ahli dalam ilmu manajemen. Taylor menganjurkan
metode untuk mengubah persepsi pekerja secara tradisional menjadi lebih ilmiah
(scientific work).
A Mental Revolution
Scientific Management since Taylor
Daniel Nelson
Format PDF 13.3 MB
Di bidang politik, konsep revolusi mental dapat dilihat pada
peristiwa dunia seperti revolusi komunis di Kuba, dan rezim sosialis mengambil
kekuasaan di Venezuela, Bolivia, dan bahkan Brasil, di semua bangsa Amerika
Latin revolusi mental dibawa untuk mengubah cara pemerintah beroperasi, yang sebelumnya sangat birokratis dan bersifat
monopoli. Negara-negara ini semua menghilir pada kesimpulan yang sama: mereka
ingin budaya feodal yang diwariskan dari
generasi ke generasi dengan latinfundistasnya (pemilik tanah luas/pemodal)
harus segera dibuang.
Para pemikir revolusioner modern Amerika Latin ingin agar
mereka dapat mengubah secara radikal dalam hal cara berpikir mereka, cara
perasaan, dan cara percaya. Mereka berusaha untuk melibatkan semua bidang
kehidupan mulai dari ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
agama, budaya dan sebagainya, sehingga mereka dapat menemukan “perasaan” yang
sebenarnya dari masyarakat sipil. Gerakan yang mendorong revolusi mental akan
mengubah cara orang hidup dan membawa masyarakat yang lebih adil dan beradab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar