Pemikir teori sosiologi klasik lainya ; Herbert Spencer (
1820-1903). Spencer lahir di Derby, Inggris, 27 April 1820. Salah satu karya
spencer adalah prinsip-prinsip Sosiologi (Prinsiples
of sociology/1896). Spencer tertarik pada teori evolusi organisnya Darwin
dan ia melihat adanya persamaan dengan teori ovolusi sosial-peralihan masyarakat
melalui serangkaian tahap yang berawal dari tahap kelompok suku yang homogen
dan sederhana ke tahap masyarakat modern
yang kompleks. Spencer menerapkan konsep yang konsep bahwa yang terkuatlah yang
akan menang. Spencer menamakan prinsip ini “kelangsungan
hidup mereka yang sepadan ( survival of the fittest”).
Untuk itu menurut Spencer kehidupan masyarakat itu harus
dibiarkan berkembang sendiri, lepas dari campur tangan yang hanya akan
memperburuk keadaan. Ia menerima pandangan bahwa institusi sosial, sebagaimana
tumbuh-tumbuhan dan binatang, mampu beradaptasi secara progresif dan positif
terhadap lingkungan sosialnya.
Dalam mengembangkan teorinya dengan membangun dua perspektif,
yaitu :
1. Peningkatan ukuran ( size )
Yakni masyarakat tumbuh melalui perkembangbiakan individu dan penyatuan
kelompok-kelompok (compounding).
Peningkatan ukuran masyarakat menyebabkan stukturnya makin meluas dan makin
terdiferensiasi serta meningkatkanya diferensiasi fungsi yang dilakukanya. Disamping
itu pertumbuhan ukurannya masyarakat berubah melalui penggabungan, yakni makin lama
makin menyatukan kelompok-kelompok yang berdampingan. Dalam pembahasan ini
Spencer berbicara tentang gerak evolusioner dari masyarakat yang sederhana ke
penggabungan tiga kali lipat (doubly compund)
dan penggabungan tiga kali lipat (trebly-compound).
2. Perkembangan masyarakat
militan ke masyarakat industri
Pada mulanya, masyarakat militan dijelasakan sebagai masyarakat terstruktur guna melakukan
perang, baik yang bersifat defensif maupun ofensif. Walaupun Spencer kritis
terhadap peperangan, namun ia menduga pada periode awal peperangan berfungsi
mengumpulkan masyarakat (misalnya, melalui invasi militer) menjadi kumpulan
masyarakat baru dengan kuantitas yang dibutuhkan untuk membangun maasyarakat
industri. Bagaimanapun juga, sejalan dengan semakin tumbuhnya masyarakat
industri, maka fungsi perang sebagai agen perubahan berakhir dan berubah
menjadi penghambat proses selanjutnya dari evolusi. Masyarakat industri
didasarkan pada persahabatan, tidak egois elaborasi spesialisasi, penghargaan
terhadap prestasi-bukan pada karakteristik, bawaan seseorang, dan berdisiplin
tinggi. Masyarakat seperti ini disatukan oleh kontrak relasi sukarela dan yang lebih
penting lag kualitas moral yang sama. Peran pemerintah hanya di batasi dan
difokuskan pada apa yang seharusnya todak dilakukan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar