Emile Durkheim 1858 - 1917 |
David
Émile Durkheim (lahir 15 April 1858 – meninggal 15 November
1917 pada umur 59 tahun) dikenal sebagai salah satu pencetus sosiologi modern.
Ia mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas Eropa pada 1895,
dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan kepada ilmu sosial, L'Année Sociologique pada 1896.
Biografi
Durkheim dilahirkan di Épinal, Perancis, yang terletak di
Lorraine. Ia berasal dari keluarga Yahudi Perancis yang saleh - ayah dan
kakeknya adalah Rabi. Hidup Durkheim sendiri sama sekali sekular. Malah
kebanyakan dari karyanya dimaksudkan untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan
berasal dari faktor-faktor sosial dan bukan ilahi. Namun, latar belakang
Yahudinya membentuk sosiologinya - banyak mahasiswa dan rekan kerjanya adalah
sesama Yahudi, dan seringkali masih berhubungan darah dengannya.
Durkheim adalah mahasiswa yang cepat matang. Ia masuk ke
École Normale Supérieure pada 1879. Angkatannya adalah salah satu yang paling
cemerlang pada abad ke-19 dan banyak teman sekelasnya, seperti Jean Jaurès dan
Henri Bergson kemudian menjadi tokoh besar dalam kehidupan intelektual
Perancis. Di ENS Durkheim belajar di bawah Fustel de Coulanges, seorang pakar
ilmu klasik, yang berpandangan ilmiah sosial. Pada saat yang sama, ia membaca
karya-karya Auguste Comte dan Herbert Spencer. Jadi, Durkheim tertarik dengan
pendekatan ilmiah terhadap masyarakat sejak awal kariernya. Ini adalah konflik
pertama dari banyak konflik lainnya dengan sistem akademik Prancis, yang tidak mempunyai
kurikulum ilmu sosial pada saat itu. Durkheim merasa ilmu-ilmu kemanusiaan
tidak menarik. Ia lulus dengan peringkat kedua terakhir dalam angkatannya
ketika ia menempuh ujian agrégation – syarat untuk posisi mengajar dalam
pengajaran umum – dalam ilmu filsafat pada [1882].
Minat Durkheim dalam fenomena sosial juga didorong oleh
politik. Kekalahan Perancis dalam Perang Perancis-Prusia telah memberikan
pukulan terhadap pemerintahan republikan yang sekular. Banyak orang menganggap
pendekatan Katolik, dan sangat nasionalistik sebagai jalan satu-satunya untuk
menghidupkan kembali kekuasaan Perancis yang memudar di daratan Eropa.
Durkheim, seorang Yahudi dan sosialis, berada dalam posisi minoritas secara
politik, suatu situasi yang membakarnya secara politik. Peristiwa Dreyfus pada
1894 hanya memperkuat sikapnya sebagai seorang aktivis.
Seseorang yang berpandangan seperti Durkheim tidak
mungkin memperoleh pengangkatan akademik yang penting di Paris, dan karena itu
setelah belajar sosiologi selama setahun di Jerman, ia pergi ke Bordeaux pada
1887, yang saat itu baru saja membuka pusat pendidikan guru yang pertama di
Prancis. Di sana ia mengajar pedagogi dan ilmu-ilmu sosial (suatu posisi baru
di Prancis). Dari posisi ini Durkheim memperbarui sistem sekolah Prancis dan
memperkenalkan studi ilmu-ilmu sosial dalam kurikulumnya. Kembali,
kecenderungannya untuk mereduksi moralitas dan agama ke dalam fakta sosial
semata-mata membuat ia banyak dikritik.
Tahun 1890-an adalah masa kreatif Durkheim. Pada 1893 ia
menerbitkan “Pembagian Kerja dalam Masyarakat”, pernyataan dasariahnya tentang
hakikat masyarakat manusia dan perkembangannya. Pada 1895 ia menerbitkan
"Les Règles de la méthode sociologique" (The Rules of Sociological Method) atau Aturan-aturan Metode Sosiologis, sebuah manifesto yang menyatakan apakah sosiologi itu dan bagaimana ia harus dilakukan. Ia pun mendirikan Jurusan Sosiologi pertama di Eropa di Universitas Bourdeaux. Pada 1896 ia menerbitkan jurnal "L'Année Sociologique" untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan (ini adalah sebutan yang digunakan untuk kelompok mahasiswa yang mengembangkan program sosiologinya). Dan akhirnya, pada 1897, ia menerbitkan “Suicide (bunuh diri)”, sebuah studi kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah monograf sosiologi.
"Les Règles de la méthode sociologique" (The Rules of Sociological Method) atau Aturan-aturan Metode Sosiologis, sebuah manifesto yang menyatakan apakah sosiologi itu dan bagaimana ia harus dilakukan. Ia pun mendirikan Jurusan Sosiologi pertama di Eropa di Universitas Bourdeaux. Pada 1896 ia menerbitkan jurnal "L'Année Sociologique" untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan (ini adalah sebutan yang digunakan untuk kelompok mahasiswa yang mengembangkan program sosiologinya). Dan akhirnya, pada 1897, ia menerbitkan “Suicide (bunuh diri)”, sebuah studi kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah monograf sosiologi.
Pada 1902 Durkheim akhirnya mencapai tujuannya untuk
memperoleh kedudukan terhormat di Paris ketika ia menjadi profesor di Sorbonne.
Karena universitas-universitas Perancis secara teknis adalah lembaga-lembaga
untuk mendidik guru-guru untuk sekolah menengah, posisi ini memberikan Durkheim
pengaruh yang cukup besar – kuliah-kuliahnya wajib diambil oleh seluruh
mahasiswa. Apapun pendapat orang, pada masa setelah Peristiwa Dreyfus, untuk
mendapatkan pengangkatan politik, Durkheim memperkuat kekuasaan kelembagaannya
pada 1912 ketika ia secara permanen diberikan kursi dan mengubah namanya
menjadi kursi pendidikan dan sosiologi. Pada tahun itu pula ia menerbitkan
karya besarnya yang terakhir “Bentuk-bentuk Elementer dari Kehidupan
Keagamaan”.
Perang Dunia I mengakibatkan pengaruh yang tragis
terhadap hidup Durkheim. Pandangan kiri Durkheim selalu patriotik dan bukan
internasionalis – ia mengusahakan bentuk kehidupan Perancis yang sekular,
rasional. Tetapi datangnya perang dan propaganda nasionalis yang tidak terhindari
yang muncul sesudah itu membuatnya sulit untuk mempertahankan posisinya.
Sementara Durkheim giat mendukung negaranya dalam perang, rasa enggannya untuk
tunduk kepada semangat nasionalis yang sederhana (ditambah dengan latar
belakang Yahudinya) membuat ia sasaran yang wajar dari golongan kanan Perancis
yang kini berkembang. Yang lebih parah lagi, generasi mahasiswa yang telah
dididik Durkheim kini dikenai wajib militer, dan banyak dari mereka yang tewas
ketika Perancis bertahan mati-matian. Akhirnya, René, anak laki-laki Durkheim
sendiri tewas dalam perang – sebuah pukulan mental yang tidak pernah teratasi
oleh Durkheim. Selain sangat terpukul emosinya, Durkheim juga terlalu lelah
bekerja, sehingga akhirnya ia terkena serangan lumpuh dan meninggal pada 1917.
Link telusur :
Emile Durkheim : quote
Emile Durkeim : presentation slide
Emile Durkheim : video lecture in youtube
Link telusur :
Emile Durkheim : quote
Emile Durkeim : presentation slide
Emile Durkheim : video lecture in youtube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar