Sumbangan Pemikiran Karl Marx



Karl Marx merupakan salah satu tokoh sosiolog yang berpengaruh. Pemikiran filosofisnya digunakan sebagai ideologi di beberapa negara Eropa, Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Hasil pemikiran Karl Marx tidak terlepas dari situasi yang terjadi pada abad ke-18 dan 19 yaitu perkembangan industri sebagai dampak dari Revolusi Industri yang diawali di Inggris. Marx melihat ada kejanggalan dalam masyarakat yang dijumpainya karena munculnya ketidakadilan dan manusia terasing dari dirinya sendiri. Keterasingan ini sebagai dampak dari hak milik pribadi atas alat-alat produksi. Hak milik atas alat-alat produksi ini menjadikan perbedaan kelas antara kelas atas dan bawah. 
Bentuk dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi ini dicerminkan dalam struktur kekuasaan di bidang sosial-politik dan ideologi. Munculnya kelas-kelas sosial dan hak milik atas alat-alat produksi disebabkan karena usaha manusia untuk mengamankan dan memperbaiki keadaan hidup. Usaha ini dilakukan dengan pembagian kerja yang semakin spesialis. Masyarakat terbagi menjadi dua, yakni kelas Penguasa dan kelas Pekerja. Pembagian yang semakin spesialis inilah yang akhirnya membuat perbedaan tajam antara hidup sesorang yang berada di kelas penguasa dan kelas bawah. Oleh karena itu Marx didalam bukunya “the Communist Manifesto” berusaha mengubah faham kapitalis menjadi komunis menurut Karl Marx. Namun hal itu tidak semudah itu merubah keadaan yang pada awalnya menganut paham kapitalis menjadi sebuah keadaan tanpa hak atas milik pribadi.
Karl Marx melihat masalah sosial dari sudut pandang kaum proletar. Di zamannya, proletar ditindas dan dieksploitasi oleh borjuasi untuk menghasilkan sebanyak-banyaknya produksi. Namun, semakin banyak mereka berproduksi, semakin banyak nilai lebih yang mereka berikan, mereka semakin sedikit diupah. Borjuasi telah menghisap hak-hak mereka.
            Bagi Marx, akar masalah sosial yang terjadi di masyarakat adalah kepemilikan alat-alat produksi. Bagi mereka yang baru membaca tulisan-tulisan Marx apalagi baru mendengar dari orang lain tentangnya, pasti akan menganggap keyakinan Marx ini tolol dan tidak masuk akal. Bagaimana mungkin hak milik tiap orang untuk menghasilkan sesuatu harus dibatasi atau dihapuskan? Bagaimana mungkin hak milik menjadi akar masalah bagi permasalahan dunia? Bukankah seseorang boleh-boleh saja memiliki sesuatu?
            Marx menjawabnya dalam Manifesto of the Communist Party, ia menulis: “Milik yang diperoleh dengan membanting tulang, yang direbut sendiri, yang dicari sendiri secara halal. Apakah yang tuan maksudkan itu milik si tukang kecil, milik si tani kecil, suatu bentuk milik yang mendahului bentuk milik borjuis? Itu tidak perlu dihapuskan; perkembangan industri telah menghancurkannya banyak sekali, dan masih terus menghancurkannya setiap harinya.” Secara tersirat ia menodong bahwa borjuis telah menghancurkan hak milik kaum proletar, kaum yang jumlahnya lebih banyak dari mereka dan dekat dengan alat-alat produksi namun jauh dari kesejahteraan karena hasil keringat mereka hanya diupahi sekadarnya dan hasil produksi mereka dinikmati kaum borjuis. Dia sama sekali tidak menganggap kepemilikan alat-alat produksi oleh individu swasta merupakan masalah utama kapitalisme. Yang ia tolak adalah sebuah situasi dimana alat produksi dikontrol oleh minoritas—dalam berbagai bentuk—untuk mengeksploitasi mayoritas.
Saat borjuasi ini menghilang dan digantikan oleh komunisme "DAS KAPITAL", maka kemerdekaan tiap orang akan kembali ke pangkuannya masing-masing. Segala sumber daya vital dibagi rata sesuai kebutuhan, sedangkan kepemilikan pribadi dengan usaha sendiri masih tetap diakui. Tidak ada penghisapan karena tidak ada akumulasi kapital yang terpusat di beberapa golongan. Kontrol atas mayoritas dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Lembaga keluarga difungsikan kembali karena peran ayah dan ibu yang tadinya digantikan oleh pengasuh atau sekolah (karena ayah dan ibunya harus bekerja) menjadi dominan. Perjuangan kelas telah berakhir dan masyarakat menang—bukan buruh, karena buruh harus menghancurkan kelasnya sendiri setelah ia berhasil merebut kekuasaan dari tangan borjuis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...