Pokok ajaran herbert spencer dalam sosiologi adalah analogi organik, yang memahami masyarakat seperti badan manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas organ-organ yang tergantung satu sama lain. contohnya manusia dan komunitas.
Teori spencer mengenai evolusi
masyarakat merupakan bagian dari teorinya yang lebih umum mengenai evolusi
seluruh jagat raya. Dalam bukunya :"social statics" masyarakat disamakan dengan
suatu organisme. Maksud spencer mengatakan bahwa masyarakat adalah organisme
itu, dalam arti positivistis dan deterministis. Semua gejala sosial diterangkan
berdasarkan suatu penentuan oleh hukum alam. Hukum yang memerintah atas proses
pertumbuhan fisik manusia, memerintah juga atas proses evolusi social.
Menurut Spencer, masyarakat adalah
organisme yang berdiri sendiri dan berevolusi sendiri, lepas dari kemauan dan
tanggung jawab anggotanya, dan dibawah kuasa suatu hukum. Latar belakang dari
adanya gerak evolusi ialah lemahnya semua benda yang serba sama. Misalnya,
dalam keadaan sendirian atau sebagai perorangan saja manusia tidak mungkin
bertahan. Maka ia merasa diri didorong dari dalam untuk bergabung dengan orang
lain, supaya dengan berbuat demikian ia akan dapat melengkapi kekurangannya.
Beberapa Pemikiran spencer dalam
karya-karyanya yang menggagas tentang teori evolusi dalam kehidupan masyarakat
(Haines, 1988; Perrin, 1976) ialah bahwa Masyarakat tumbuh karena bertambahnya
jumlah individu dan menyatunya kelompok-kelompok (perkumpulan) dalam kehidupan
masyarakat. Peningkatan ukuran masyarakat membawa pada struktur sosial yang
lebih besar dan lebih terdeferensiasi, sekaligus menciptakan peningkatan
diferensiasi fungsi yang dimainkannya. Selain pertumbuhan ukuran, masyarakat
berevolusi melalui perkumpulan, yaitu dengan menyatukan lebih banyak lagi
kelompok yang sebelumnya telah berpadu. Jadi, salah satu pemikiran spencer
tentang gerakan evolusi dalam masyarakat adalah bahwa masyarakat tumbuh dari
masyarakat sederhana, menuju masyarakat perkumpulan ganda, dan masyarakat
perkumpulan tripel.
Kemudian spencer juga menawarkan
teori evolusi dari masyarakat militan menuju masyarakat industri. Pada
sebelumnya masyarkat militan dianggap hanya bertujuan perang dalam rangka
bertahan dan menyerang. Kendati spencer bersikap kritis terhadap perang, ia
merasa pada tahap awal perang berfungsi menyatukan masyarakat (misalnya melalui
penaklukan militer) dan menyediakan lebih banyak jumlah orang yang diperlukan
bagi perkembangan masyarakat industri.
Namun, dengan kemunculan masyarakat
industri, perang semakin tidak fungsional dan justru menghambat evolusi lebih
lanjut. Masyarakat industri didasarkan pada persahabatan, altruisme,
spesialisasi kompleks, pengakuan atas prestasi daripada karakteristik yang
dibawa sejak lahir, dan kerjasama sukarela antar individu yang sangat disiplin.
Masyarakat semacam itu disatukan oleh hubungan kontraktual secara sukarela dan
yang lebih penting lagi adanya kesamaan moralitas yang kuat. Peran pemerintah dibatasi dan
difokuskan pada hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh individu atau orang.
Karena jelas bahwa masyarakat industri modern kurang menyukai perang bila
dibandingkan dengan masyarakat militan pendahulunya. Meskipun spencer melihat
adanya evolusi umum yang bergerak ke arah masyarakat industri, ia pun mengakui
bahwa mungkin akan terjadi adanya regresi periodik yang mengarah pada
peperangan dan masyarakat militan.
Spencer juga menawarkan
gagasan-gagasan lain tentang evolusi masyarakat, spencer memandang atau
beranggapan bahwa masyarakat akan selalu bergerak menuju pada keadaan moral
yang ideal dan kehidupan yang lebih maju dan sempurna. Kemudian spencer juga
menggagas tentang konsep survival of the fittest yang merupakan istilah yang
digunakan oleh Spencer untuk menunjuk pada perubahan yang terjadi didalam dunia
sosial. Dalam hal ini ungkapan tersebut sebenarnya digunakan untuk menunjuk
pada proses seleksi alam, akan tetapi Spencer menerima pandangan seleksi alam
juga terjadi di dalam dunia sosial. Spencer menerima pandangan ini karena ia
merupakan seorang Darwinis sosial. Jadi ia meyakini pandangan evolusi, bahwa
dunia tumbuh semakin baik. Dengan demikian, dunia (masyarakat) harus dibiarkan
begitu saja, campur tangan pihak luar atau eksternal (pemerintah) hanya akan
memperburuk pada situasi atau perubahan dalam masyarakat. Jadi jika tidak
dihambat oleh intervensi eksternal, orang atau masyarakat yang paling kuatlah
yang akan menang, bertahan,dan berkembang biak dan masyarakat yang kalah dalam
seleksi akan sirna dengan sendirinya. hasil dari proses ini merupakan perbaikan
kemampuan adaptasi dunia secara keseluruhan.
Pada masanya spencer dikenal sebagai
seorang pengamat dan penulis tentang masyarakat pertama kali yang menggunakan
analisis ilmiah serta mengkaji secara empirik dan konkret. Spencer menggagas
dan memperkenalkan pendekatan baru mengenai sosiologi yaitu merekonsiliasi
antara ilmu pengetahuan dengan agama yang dirangkum dalam bukunya First
Prinsciple. Kemudian Dalam bukunya ini Spencer membedakan fenomena tersebut
dalam dua fenomena, yaitu fenomena yang dapat diketahui dan fenomena yang tidak
dapat diketahui. Disini Spencer kemudian mencoba menjembatani antara ilham
dengan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya Spencer memulai dengan
tiga garis besar teorinya yang disebut dengan tiga kebenaran universal, yaitu
adanya materi yang tidak dapat dirusak, adanya kesinambungan gerak, dan adanya
tenaga dan kekuatan yang terus menerus. Kemudian dari tiga garis besar teorinya
tersebut, spencer menarik empat dalil yang berasal dari teori kebenaran
universal, yaitu kesatuan hukum dan kesinambungan, transformasi, bergerak
sepanjang garis, dan ada suatu irama dari gerakan.
Spencer lebih lanjut mengatakan bahwa
harus ada hukum yang dapat menguasai kombinasi antara faktor-faktor yang
berbeda di dalam proses evolusioner. Sedang sistem evolusi umum yang pokok
menurut Spencer seperti yang dikutip oleh Siahaan, ada empat yaitu
ketidakstabilan yang homogen, berkembangnya faktor yang berbeda-beda dalam
ratio geometris, kecenderungan terhadap adanya bagian-bagian yang berbeda-beda
dan terpilah-pilah melalui bentuk-bentuk pengelompokan atau segregasi, dan
adanya batas final dari semua proses evolusi di dalam suatu keseimbangan akhir.
Begitu banyak kontribusi yang
diberikan oleh Spencer kepada perkembangan ilmu kemasyarakatan/sosiologi.
Spencer telah banyak menawarkan rangkaian gagasan yang begitu kaya dan rumit
tentang evolusi masyarakat. Semula memang gagasan-gagasannya menuai sukses,
tapi setelah itu diabaikan selama bertahun-tahun, dan di era akhir-akhir ini
gagasan-gagasannya kembali bangkit seiring dengan lahirnya teori-teori
sosiologi neoevolusioner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar